Monday, December 7, 2015

[REVIEW] The Good Dinosaur

Judul: The Good Dinosaur
Sutradara: Peter Sohn
Produser: Denise Ream
Pemain: Raymond Ochoa, Jack Bright, Jeffrey Wright, Frances McDormand
Distributor: Walt Disney Studios Motion Pictures




Berawal dari premis “What If” jika jutaan tahun lalu, meteor tidak jadi menghantam bumi.
Disney berhasil kembali menyajikan kisah persahabatan hangat dan menyentuh yang kali ini antara Arlo si Dinosaurus dengan Spot si anak purba. Perbedaan sifat keduanya (yang bisa dibilang seharusnya kebalik :D) ini membuat cerita yang sebenernya simpel dan lurus-lurus saja, menjadi menarik. Tidak seperti film Disney sebelumnya Inside Out yang lebih kompleks dan susah ketebak akan/mau bagaimana endingnya.
Untuk urusan animasi, ga usah ditanya pun diragukan lagi. Pixar bakal manjain mata kamu. Geleng-geleng tiap liat air-sungai-danau, dan kalimat spontan yang muncul dari mulut gue adalah, “Gila, bagus banget”. Mungkin, mungkin lho ya ini. Berbanding terbalik, unutk para karakternya mungkin Disney – Pixar sengaja tidak membuat serealistis pemandangannya. Seperti memang disengaja dibikin se;”kartun” mungkin. Agar lebih bisa dinikmati anak-anak. Karena Disney dengan Pixar-nya sekarang bisa saja membuat lebih realistis lagi mengingat apa yang sudah pernah dilakukan dulu lewat DINOSAUR di tahun 2000 silam. Toh dengan karakter-karakter yang ada sekarang lebih enjoyable dan fun.
Kemudian dari permainan  emosi, kita semua pasti udah tahu mau diapain oleh Disney. Seperti halnya Sulley-Boo (Monster Inc), Woody-Andy (Toy Story 3), Russel-Mr. Fredricksen (UP), Joy-Bingbong, Riley-ortunya (Inside Out). Tapi kok ya Disney selalu berhasil? Entah apa resep ramuannya, sesudah nonton selalu baper :D
Saya menontonnya dengan format 2D, tapi kayaknya kalo dinikmatin 3D-nya lebih asik karena bakalan ada banyak efek eye-popping (apalagi scene kunang-kunang, ribuan burung, dan marmut tanah yang ditiup itu). Dan memang sepertinya benar Disney ingin agar anak-anak lebih bisa menikmati dengan dibikinnya menjadi 2 versi bahasa: english (oroginal dengan subtitle bahasa Indonesia seperti biasa) dan dubbing bahasa Indonesia lewat “Dino yang Baik”. Dan juga, saya pribadi merasa ada pesan tentang ‘manusia dengan alam’ di film ini.

Kamu ngerasa juga ga?

Thursday, October 15, 2015

[REVIEW] The Walk


Judul: The Walk
Sutradara: Robert Zemeckis
Produser: Tom Rothman, Steve Starkey, Robert Zemeckis, Jack Rapke
Pemain: Joseph Gordon-Levitt, Ben Kingsley, Charlotte Le Bon, James Badge Dale
Distributor: TriStar Pictures


Robert Zemeckis yang dari tangannya lahir Forest Gump, Cast Away, Back to the Future (1,2,3), The Polar Express, Christmas Carol, dan terakhir (yang saya nikamt banget nontonnya) Flight, kembali dengan karyanya yang sederhana namun epic, The Walk.

Joseph Gordon-Levitt yang didaulat sebagai aktor utama tampil menawan sebagai Phillipe Petit sekaligus narator untuk alur cerita bikin kita nyaman mengikuti tutur film dari awal sampai habis. Ben Kingsley sebagai Papa Rudy yang hangat serta Charlotte Le Bon yang tombo ngantuk bikin deretan cas makin lengkap.
Film ini memang mendukung sekali untuk format IMAX 3D. Karena bisa bikin kita merasa berada di atas tali pada ketinggian puncak gedung kembar saat adegan klimaksnya yang tegang banget itu (bagi yang phobia ketinggian, hampir bisa dipastikan jiper :D). Pun begitu fitur 3D-nya juga bukan sekedar polesan doang, popup-nya di beberapa gimmick berhasil mengerjai saya merem-merem menjauh takut kecolok tongkat, tali besi dsb.
Buat  yang belum nonton, saya sarankan tonton segera selagi masih tayang di IMAX 3D atau kakau tidak, yang ada format 3D-nya. Soalnya sayang banget kalo dilewatin gitu aja.

Jenaka, tegang, dan beau? Beautiful :) 









Tuesday, July 21, 2015

[SHORT REVIEW] Mencari Hilal

Judul: Mencari Hilal
Sutradara: Ismail Basbeth
Produser: Raam Punjabi, Putut Widjanarko, Salman Aristo
Pemain: Deddy Sutomo, Oka Antara, Erythrina Baskoro, Torro Margens
Perusahaan: MVP Pictures



Suka sekali sama film ini. Kaya dengan penampilannya yang sederhana. Penuh pelajaran namun tidak menggurui. Justru dengan caranya begini lebih mengena bagi saya.
Akting seluruh pemain dari pemeran utama sampai pemeran pendukung juga mateng banget. Beruntung saya sempet menontonnya lebaran kemarin. Kangen pengen nonton lagi. Apalagi disaat seperti ini sekarang. Pasti makin “tertampar” saya.