Judul: Earth to Echo
Sutradara: Dave Green
Produser: Andrew Panay, Ryan Kavanaugh
Pemain: Two Halm, Brian "Astro" Bradley, Reese Hartwig, Ella Linea Wahlestedt
Distributor: Relativity Media
Sinopsis:
Kisah pertemanan 3 orang anak: Tuck, Alex, dan Munch, yang sudah lama tinggal bersama akhirnya masing-masing harus berpisah dikarenakan perumahan tempat mereka tinggal harus digusur guna pembangunan proyek jalan tol. Keanehan alam muncul membuat 3 sekawan ini berpetualang sekaligus mengisi saat-saat terakhir kebersamaan mereka.
Review:
Seiring berkembangnya kreatifitas, film bergaya founding footage sudah tidak melulu horror. Sebut saja Project X (party), Project Almanac (perjalanan mesin waktu), lalu Into The Storm (disaster tornado) dan Chronicle (superhero). Mengusung gaya yang sama, Earth to Echo memiliki tema berbeda, alien robot.
Tema pertemanan antar alien sudah sering kita jumpai di film seperti E.T, Lilo and Stich, atau Paul (hehehee). IMHO, film yang di sutradarai oleh Dave Green ini lebih cocok disebut semi-founding footage dikarenakan pada bagian-bagian tertentu kita diantarkan seolah-olah sedang membuka YouTube hasil rekaman Tuck si pembuat video. Di luar dugaan, Earth to Echo cukup menarik dan fresh. Karena selain tema yang diangkat, tokoh di dalamnya adalah sekawanan bocah seumuran anak SD, bukan remaja atau dewasa pada umumnya. Kelemahan film founding footage biasanya terletak di setting yang monoton, yang kerap kali bikin penonton jenuh. Namun tidak dengan Earth to Echo. Menontonnya benar-benar nyaman, ditambah beberapa adegan bikin perut geli oleh kenaifan Tuck dkk yang membuatnya mengingat masa-masa kita saat seumuran mereka :D
Hanya saja, interaksi si 'robot alien' disini bisa dikatakan sedikit, sehingga penonton kurang mendapat ikatan batin kecuali pada karakter di dalamnya. Dengan bekal robot alien yang loveable nan super cute dan pertemanan 3 bocah yang solid ini harusnya bisa lebih mudah memikat emosi penonton jika si 'robot alien' diberi porsi durasi yang cukup. Meski demikian, Earth to Echo tetap berhasil jadi tontonan untuk keluarga yang hangat, manis, dan mengasyikan. We gonna miss you, Echo!
No comments:
Post a Comment