Ini adalah part kedua, part bagi yang sudah menonton. Sekali
lagi, saya ingatkan bagi yang belum nonton stop membaca sampai disini. Demi
menjaga keasikan saat menontonnya nanti :) Saya mencoba mengupas di tulisan saya selanjutnya dibawah ini agar sedikit-banyak memberi jawaban bagi yang sudah menontonnya namun masih belum
menangkap jawaban dari film ini.
Dibuka dengan Gambir yang sedang
dalam pameran patungnya. Semua orang kagum akan patung buatannya. Namun dibalik
itu Gambir (dan Talyda) menyimpan suatu rahasia, yaitu resep kesuksesan patung
Gambir. Patung Gambir yang selalu berbentuk wanita hamil sebenarnya berisi
janin yang dimasukan ke dalam perut patung masing-masing. Ini semua berawal
dari Talyda yang hamil diluar nikah akibat hubungannya dengan Gambir. Talyda
yang ingin tetap menjaga nama baiknya dengan berat memutuskan untuk mengaborsi
jabang bayi dalam kandungannya. Ini yang menyebabkan Talyda tidak bisa hamil
lagi. Namun Talyda tidak ingin jauh dari “bakal anak” tersebut. Tanpa
sepengetahuan Gambir, Talyda memasukkan jabang bayinya kedalam patung berbentuk
wanita hamil buatan Gambir yang baru setengah jadi. Gambir awalnya tidak mau,
namun akibat Talyda yang memohon-mohon akhirnya Gambir meng’iya’kannya. Gambirpun
akhirnya menjadi “pelanggan tetap” rumah aborsi.
Lama kelamaan Gambir merasa
jijik terhadap dirinya dan akhirnya ia memutuskan untuk berhenti membuat patung
wanita hamil. Talyda yang awalnya keberatan akhirnya mengizinkan Gambir
menjalankan keputusannya tersebut. Namun kali ini keberatan datang dari Koh
Jimmy, “promotor” pameran patung Gambir. Koh Jimmy takut kehilangan pembeli
jika Gambir berhenti memproduksi patung wanita hamilnya. Ia juga tau apa yang
sebenarnya menjadi rahasia patung Gambir dan mengancam akan segera melaporkan
kepada yang berwajib jika Gambir bersikeras pada rencananya itu. Akhirnya
gambir kembali meng’iya’kan untuk kembali membuat patung wanita hamil.
“Jangan pernah menyesal, Gambir.
Kamu malah ngasih arti buat bayi-bayi itu”- Talyda
Disisi lain Gambir mendapat
tekanan dari lingkungannya, temannya Rio yang selalu mengungguli Gambir di
permainan squash sebenarnya iri akan kehidupan Gambir. Juga ibu Gambir yang
selalu memaksakan segera punya anak. Ibunya masih belum tahu mengapa
Gambir-Talyda belum bisa punya anak. Hari-hari Gambir selanjutnya terganggu berbagai
macam keingin-tahuan dan rasa penasaran yang menumpuk. Mulai dari pintu merah
dirumahnya yang ia tidak boleh masuki dan siapa pembuat pesan singkat
bertuliskan “Tolong Saya” yang ditujukan padanya. Awalnya ia mengira ini hanya
perbuatan orang iseng atau bahkan temannya sendiri. Namun seiring dengan
semakin gencarnya pesan itu meneror dirinya, makin membakar rasa keingin
tahuannya. Apalagi setelah dia memastikan bukan hanya dirinya yang bisa membaca
pesan itu. Ini membuat dirinya lebih yakin kalau dia bukan berhalusinasi dan
pesan itu benar-benar ditujukan pada dirinya. Pengejaran Gambir dalam mencari
jawaban siapa penulis pesan ini membawanya kepada suatu tempat misterius rahasia
bernama Herosase.
(Yes, Twist adalah kata yang
sengaja saya simpan di 3 paragraf pembuka pertama tadi. Saya sengaja menyimpan
kata ini hanya bagi yang sudah menontonnya saja. Saya memiliki anggapan bahwa,
suatu film justru tidak lagi twist ending
jika diberi informasi sebelumnya bahwa film ini twist ending)
Setelah Gambir berhasil masuk
pintu rahasia di rumahnya, ia mendapati bahwa sebenarnya justru lokasi keberadaan
keluarga kejam dari anak kecil malang itu ada di balik sana. Di balik pintu
rahasia, di dalam rumahnya sendiri. Dari awal scene kekerasan terhadap anak
kecil itu, memang kita sebagai penonton dibikin penasaran dengan siapa
sebenarnya keluarga ini dan memang hanya muka dari ibunya saja yang belum
(tidak) diperlihatkan. Setelah Gambir berhasil masuk pun kita – bahkan Gambir
sendiri – masih belum tahu seperti apa raut muka ibu tersebut. Foto keluarga
yang ditemui di ruang tamu hanya muka dari sang ibu saja yang tidak jelas (polos/diblur).
Sampai Gambir menemui jasad kedua orang tua dan anak itu yang sudah membeku, persis apa yang ia lihat di Herosase. Rasa keingin tahuan Gambir kembali membawanya untuk melihat seperti apa ibu kejam dari anak malang ini. Setelah Gambir membalik jasad ibu anak ini, ternyata itu adalah ibu Gambir sendiri, ibu Gambir yang masih muda (yang juga diperankan oleh Henidar Amroe). Keadaan langsung berubah menjadi flashback yang cepat. Semua jasad hilang dan ruangan TKP menjadi bersih. Sejujurnya saya masih meraba-raba disini tentang apa yang terjadi sebenarnya. Hingga saat scene Ibu Gambir muda tiba-tiba “hidup kembali” memanggil dan mencari Gambir dewasa yang seketika panik ketakutan dan bersembunyi di kolong tempat tidur. Kemudian Ibu Gambir muda mendapati Gambir dewasa yang telah berubah menjadi Gambir kecil sedang sembunyi ketakutan. Dialog Ibu Gambir muda yang memanggilnya dengan sebutan “Anak Setan” semakin menguatkan saya kalo apa yang Gambir dewasa lihat di Herosase tentang anak kecil yang disiksa Ibu-Bapaknya adalah realita kehidupan Gambir di masa kecil. Jujur, melihat acting Henidar Amroe menjadi ibu Gambir muda di scene ini, saya bisa ikut merasa seperti Gambir kecil. Jantung saya merasa dingin dan berhenti sesaat ketika ibu Gambir muda melongok ke kolong tempat tidur dengan tatapan dinginnya itu. Seiring rasa takut Gambir kecil memuncak, membawa kita ke realita (twist) lainnya yaitu Gambir sebenarnya merupakan pasien rumah sakit jiwa. Dari informasi yang diperoleh melalui dialog antara petugas RSJ dan wartawati bernama Pusparanti (yang juga diperankan oleh Marsha Timothy), Gambir menjadi pasien sudah dari umur 8 tahun dikarenakan membunuh kedua orang tuanya. Para tokoh di “kehidupan” Gambir dewasa diambil dari tokoh yang ia temui di RSJ. Petugas, tukang sapu, wartawati bernama Pusparanti itu dan sesama pasien RSJ itu sendiri. Yah, siapa yang tahu apa yang ada dipikiran seorang psycho? Ini lah kebenaran (twist) lainnya, bahwa sebenarnya anak kecil yang malang itu adalah dirinya. Mungkin maksud dari semua adalah ia telah menyesal melakukan pembunuhan itu dan ingin menyelamatkan masa lalunya dari kesalahan yang Gambir kecil lakukan.
Sampai Gambir menemui jasad kedua orang tua dan anak itu yang sudah membeku, persis apa yang ia lihat di Herosase. Rasa keingin tahuan Gambir kembali membawanya untuk melihat seperti apa ibu kejam dari anak malang ini. Setelah Gambir membalik jasad ibu anak ini, ternyata itu adalah ibu Gambir sendiri, ibu Gambir yang masih muda (yang juga diperankan oleh Henidar Amroe). Keadaan langsung berubah menjadi flashback yang cepat. Semua jasad hilang dan ruangan TKP menjadi bersih. Sejujurnya saya masih meraba-raba disini tentang apa yang terjadi sebenarnya. Hingga saat scene Ibu Gambir muda tiba-tiba “hidup kembali” memanggil dan mencari Gambir dewasa yang seketika panik ketakutan dan bersembunyi di kolong tempat tidur. Kemudian Ibu Gambir muda mendapati Gambir dewasa yang telah berubah menjadi Gambir kecil sedang sembunyi ketakutan. Dialog Ibu Gambir muda yang memanggilnya dengan sebutan “Anak Setan” semakin menguatkan saya kalo apa yang Gambir dewasa lihat di Herosase tentang anak kecil yang disiksa Ibu-Bapaknya adalah realita kehidupan Gambir di masa kecil. Jujur, melihat acting Henidar Amroe menjadi ibu Gambir muda di scene ini, saya bisa ikut merasa seperti Gambir kecil. Jantung saya merasa dingin dan berhenti sesaat ketika ibu Gambir muda melongok ke kolong tempat tidur dengan tatapan dinginnya itu. Seiring rasa takut Gambir kecil memuncak, membawa kita ke realita (twist) lainnya yaitu Gambir sebenarnya merupakan pasien rumah sakit jiwa. Dari informasi yang diperoleh melalui dialog antara petugas RSJ dan wartawati bernama Pusparanti (yang juga diperankan oleh Marsha Timothy), Gambir menjadi pasien sudah dari umur 8 tahun dikarenakan membunuh kedua orang tuanya. Para tokoh di “kehidupan” Gambir dewasa diambil dari tokoh yang ia temui di RSJ. Petugas, tukang sapu, wartawati bernama Pusparanti itu dan sesama pasien RSJ itu sendiri. Yah, siapa yang tahu apa yang ada dipikiran seorang psycho? Ini lah kebenaran (twist) lainnya, bahwa sebenarnya anak kecil yang malang itu adalah dirinya. Mungkin maksud dari semua adalah ia telah menyesal melakukan pembunuhan itu dan ingin menyelamatkan masa lalunya dari kesalahan yang Gambir kecil lakukan.
Jadi, menurut sepenangkapan saya,
film ini mengambil tema tentang “kekerasan pada anak”. Perhatikan saja dialog
antara Gambir dengan seorang Bapak misterius di rumah tempat Talyda mengaborsi bayinya. Gambir-Talyda
yang mengaborsi bayinya dengan alasan hamil diluar nikah berbeda dengan Bapak
tersebut yang terbiasa mengaborsi justru setelah nikah. Dialog bapak itu kurang
lebih seperti ini,
“Poinnya apa? Kami yakin anak-anak itu juga tidak ingin dilahirkan,
dunia ini tidak menawarkan apa-apa kecuali masalah”. Mysterious Man at abortion house
Ini diperjelas dengan dialog
gambir kepada Ibunya pada scene meja makan. Dialog gambir kurang lebih seperti
ini,
“Bu, Ibu tahu ga kalau sebenarnya ga ada anak yang mau lahir di dunia
ini? Setiap anak lahir karena konsekuensi hubungan bapak dan ibunya. Sebagian
dari orang tua bisa dimaafkan karena mereka kasih kasih sayang. Ngasih cinta,
Bu. Bukan Cuma penderitaan dan sakit hati”- Gambir
Lalu baca kembali kutipan dialog
Talyda paragraf awal bab kesimpulan ini.
Selain itu, film ini juga
memiliki pesan tentang rahasia atau pertanyaan-pertanyaan dalam hidup yang terkadang kita tidak perlu untuk ungkap atau tahu. Mungkin jauh lebih baik jika
kita tidak tahu dan cukup kita yakini. Perhatikan saja dialog cerdas antara
Gambir dan Dandung di scene cafe.
Symbols, Clues, and Easter
eggs:
Sebagai mana kita tahu bahwa
sudah menjadi “kebiasaan” Joko Anwar untuk menyelipkan beberapa easter eggs dari tiap filmnya. Yang bisa
menjadi clue untuk film beliau
selanjutnya. Karena saya sudah lama menonton 2 film Joko sebelumnya, yaitu
Janji Joni dan KALA, saya tidak bisa mengingat clue di kedua film tersebut. Saya harus menonton kembali guna
mencari-cari ada-tidaknya clue
dan-atau easter eggs yang sembunyi di
dua masterpiece tersebut. Namun di
film Pintu Terlarang ini kita bisa dengan mudah menemukan easter eggs, apalagi bagi yang sudah nonton film Joko setelahnya atau
ini terlebih dulu, yaitu Modus Anomali.
Benar, terdapat nama jalan “Jl. Modus”
dan “Jl. Anomali” di film Pintu
terlarang ini. Untuk easter eggs-easter
eggs selanjutnya, saya belum menemukan lagi walaupun sudah 3x menontonnya.
Karena terlalu larut kedalam ceritanya mungkin hehee...
Kalau boleh saya sok tahu lebih
jauh lagi, disini juga terlihat jelas sekali sentilan-sentilan kritik sosial
yang Joko berikan. Mulai dari banner-baner yang sengaja dibikin “beda dan
mencolok” bertuliskan, BE A GOOD WIFE. GET A JOB. Sisi lain
diri saya tergelitik membaca tulisan tersebut. Kemudian dari klub misterius
Herosase itu sendiri. Seperti yang kita ketahui setelah menontonnya, Herosase
ternyata klub yang berisikan tontonan riil yang diambil menggunakan hidden camera yang dipasang diam-diam di
tiap tempat/rumah objek tontonan. Berbagai menu channel tersedia, ada yang tentang penyiksaan anak, perselingkuhan
anak dibawah umur, pemerkosaan, dan menu-menu aneh lainnya yang bisa memuaskan
dan dikonsumsi para anggotanya. Sudah
bisa merasakan sentilan ini? Menurut saya, ini adalah sentilan tentang masyarakat kita yang mungkin sudah
terbiasa menjadikan objek-objek tersebut hanya sekedar tontonan. Bebas memilih channel dan mengkonsumsinya hanya
sekedar tontonan. Bahkan sambil makan di depan tv. Hanya sekedar konsumsi
menonton. Hanya tontonan. Tidak seperti gambir yang terpanggil jiwanya setelah
menontonnya.
Terdapat juga simbol-simbol dari
“gerakan bawah tanah” yaitu mata satu dan lambang jangka-penggaris di tv Herosase.
Saya tidak ambil pusing dan melihat film ini adalah film tentang “gerakan bawah tanah” dan segala macamnya itu. Saya bisa menangkap bahwa lambang jangka di Herosase itu adalah sebagai sentilan juga, bahwa seperti itulah salah satu cara “gerakan bawah tanah” meracuni masyarakat kita. Salah satunya dengan Fun/Hiburan (Tontonan). Yang mungkin kita awalnya jijik atau aneh, kemudian menjadi biasa untuk dikonsumsi.
Saya tidak ambil pusing dan melihat film ini adalah film tentang “gerakan bawah tanah” dan segala macamnya itu. Saya bisa menangkap bahwa lambang jangka di Herosase itu adalah sebagai sentilan juga, bahwa seperti itulah salah satu cara “gerakan bawah tanah” meracuni masyarakat kita. Salah satunya dengan Fun/Hiburan (Tontonan). Yang mungkin kita awalnya jijik atau aneh, kemudian menjadi biasa untuk dikonsumsi.
Sebagian orang beranggapan kalo
film ini memiliki jalan cerita yang sama dengan Shutter Island. Banyak
tanggapan miring karenanya.
But, i really don’t give a shit.
Sepengetahuan saya, film yang lebih dulu muncul adalah Pintu Terlarang. Sudah gitu, saya juga sudah nonton film DiCaprio tersebut setelahnya. Dan – saya bangga mengatakan ini – menurut saya masih lebih bagus dan lebih menarik Pintu Terlarang. Tapi kembali lagi ini semua hanya menurut hemat saya saja. Hanya sebatas semampu yang saya bisa cerna hingga membuat saya takjub dan kagum terhadap film ini. Mungkin justru kesimpulan Anda sendiri yang lebih tepat. Mungkin masih banyak rahasia lagi yang belum saya pecahkan atau saya tidak tahu. Atau mungkin kita tidak perlu pecahkan atau kita tidak perlu tahu?
But, i really don’t give a shit.
Sepengetahuan saya, film yang lebih dulu muncul adalah Pintu Terlarang. Sudah gitu, saya juga sudah nonton film DiCaprio tersebut setelahnya. Dan – saya bangga mengatakan ini – menurut saya masih lebih bagus dan lebih menarik Pintu Terlarang. Tapi kembali lagi ini semua hanya menurut hemat saya saja. Hanya sebatas semampu yang saya bisa cerna hingga membuat saya takjub dan kagum terhadap film ini. Mungkin justru kesimpulan Anda sendiri yang lebih tepat. Mungkin masih banyak rahasia lagi yang belum saya pecahkan atau saya tidak tahu. Atau mungkin kita tidak perlu pecahkan atau kita tidak perlu tahu?
Layaknya ulasan ini
ps: Kata ‘twist’
disini bisa kita diganti dengan 'kampret', 'anjir' atau berbagai umpatan lainnya
sumberfoto: Official site Pintu Terlarang dan berbagai sumber lainnya
wuih. Analisa yang tangguh mas bro. hahaha. oh, mampir ke blog saya yah: saidrafly.blogspot.com
ReplyDeleteMantap..!!sebelum baca tulisan ini sy masih blm bisa menarik kesimpulan.
ReplyDeleteintinya gambir mengidap
ReplyDeleteskizofernia
Klo ane lbih suka modus anomali y...gmn klo ane bilang film ini sedikit terinspirasi dari film identity...film ini jg ttg hayalan seorang psikopat
ReplyDeleteModus Aomali emang keren juga. Main ditonton lagi, makin tambah keren. Coba deh ;)
Deletesip, sama yang ada di pikiran aku habis tuntas nonton film ini :D
ReplyDeleteHigh five! :)
DeleteCuma kasih masukan sedikit itu gambir kecil bumuh diri kenapa hidup kembali sampai dewasa di rs. Jiwa. Yang jls itu flm tdk ada nyambungnya sama sekali
ReplyDeleteMasing-masing nangkepnya, Mas hehe.. Thanks udah mampir :)
DeleteBantu jwb ya, kemungkinan si gambir kecil saat itu selamat, msh bisa tertolong, jd pd akhirnya dimasukkan ke RS jiwa..
DeleteBantu jwb ya, kemungkinan si gambir kecil saat itu selamat, msh bisa tertolong, jd pd akhirnya dimasukkan ke RS jiwa..
DeleteKeren mas, suka bgt sm resensi yg smooth ini... Diluar dr sinipsis film..., mba Sekar ayu penulis novel mas Joko sukses menghadirkan Dunia Realita seorang seniman yg kesuksesannya bertaruh pd loyalitas sang istri. Well sayangnya seniman yg identik dg halus perasaan sbb sllu menggunakan rasa dlm karirnya, sering kali menemui banyak penghianatan bahkan sampai puncak karirnya tsb. Oleh sbb itu, nggak banyak seniman sukses yg 7 turunan, klopun ada itu adalah pasangan yg super sekali, saling merdeka pd porsi posisinya dlm kehidupan rmh tangganya.
ReplyDeleteHehe maap sdkit nyampah semoga bermanaat ya, ini film jd smakin mbuka mata n pikiran sy utk trus mendampingi suami sy dalam idealis berkeseniannya. Walaupun terasa lbh berat dan tak sesempurna kehidupan gambir, tp kami yakin jalan sesuai konsisten idealisme diri sdri akan lebih memuaskan dg alur natural hingga menuju puncak impian. Amin.
Hehee ga nyampah ko..
DeleteMakasi ya Mba Ulfah sudah mampir baca2.
Salam buat suaminya hehee :)
Talyda atau aslinya adalah pusaran ti justru menjadi tokoh antagonis yg lain, pas udah dibagian akhir setelah semua crew ditulisi ada pusparanti yg lagi nelpon kalo artikelnya udah beres, aga inget di menit 59 di toilet Cafe ada cewe suaranya doank kurang lebih dia pengen artikel penelitian ia tentang kasus gambir dimuat di tablet, artinya ia baik ke gambir ada maksud terselubung pengen ngejual kisahnya gambir dengan tujuan tentunya materi. Ia sangat ditakuti gambir karena gambir pengen nge lupain masa lalu nya tapi terus dipaksa inget dipaksa jawab, pintu terlarang di sini menurut ane adalah pikiran yg pengen dikubur dalam dalam tapi malah ada yg pengen ngungkit.
ReplyDeleteTwitter lainnya di bagian akhir gambir adalah seorang pastor liat yg lagi pengakuan dosa, suami yg bunuh istri tapi dia senang, itu adalah Rio dewanto yg baru cukuran n cerita ia ngebunuh istri (versi dia) sama dengan plot modus anomali.
Wah Iya. Itu endingnya juga bisa jadi clue untuk modus anomali ya.
DeleteBaru ngeh ^^
Memang, film ini beraroma rekonsiliasi. Proses internalisasi dari gambir merupakan refleksi dari kebiasaan manusia yang (diam-diam) mencoba 'membereskan' masa lalunya.
ReplyDeleteSetiap orang akan selalu akrab berkawan dengan masa lalu. Namun yang kurang yogya adalah bagaimana ia(kita) ingin mengubah masa lalu. Yang bisa diusahakan hanyalah cara memandangnya. Feframing yang dilakukan Gambir menjadi semacam dialog imajiner atas 'inner-child' dalam dirinya. Twistnya ngeri. Jancuk kalau saya bilang.
Oiya, kalo pelmnya mas Caprio itu prosesnya dibantu orang (atau malahan team). Sedangkan, gilanya si gambir adalah dia melakukannya dengan dirinya sendiri, bersama 'dirinya sendiri'.
Keren mas :)
Wih.. Analisa Mas Wadah juga keren lho 👍
Deletecuma ga ngerti aja sih kenapa terakhirnya gambir malah jadi romo..
ReplyDeleteSaya juga ga 100% paham ko..
DeleteCuma "dapet" aja intinya 😄
Gambir yg jadi romo, itu smua hanya khayalan yg ada di fikiran dia. Apalagi pembicaraan yg dibahas adalah mengenai seseorang yg sudah membunuh istrinya. Ada kemungkinan itu pembicaraan sesama org yg sakit jiwa.
DeleteGambir yg jadi romo, itu smua hanya khayalan yg ada di fikiran dia. Apalagi pembicaraan yg dibahas adalah mengenai seseorang yg sudah membunuh istrinya. Ada kemungkinan itu pembicaraan sesama org yg sakit jiwa.
Deleteapakah adegan akhir ketika gambir jadi romo itu jg masih bagian dari hayalan gambir? atau memang realita setelah dia keluar dari RSJ? oh iya apa selama ini imajinasi dia sebagai seorang seniman dipengaruhi dari buku/majalah yg dia baca selama di RSJ ya..
ReplyDeletewell ini sebuah karya seni yg luar biasa, salaut untuk joko anwar serta analiasa mas tetntang film ini, jenius.
Thanks Mas Zacky. Makasih jug udah mampir baca2 😊
Delete*salut
ReplyDeleteNonton pas slesai ada scroolingnya si pusparanti menelpon depan herosase? Kebanyakan orang Indonesia habis nonton langsung cabut dari kursi penonton. Ibarat kayak buru2 ke undangan presiden 😄😁
ReplyDeleteSelain ada benner tertulis "Be a God wife, get a job" ada juga yang tertulis "welcome to the smilling land" 😁
ReplyDeleteWah keren analisanya, saya jadi tercerahkan hehe
ReplyDeleteMenurut saya sih gambir menjadi romo itu merupakan kisah imajinasi barunya lagi. Jadi setelah dia sadar akan imajinasinya. Maka dia berimajinasi menjadi kisah yg lain walaupun intinya akan sama. Mungkin ada hubungannya dengan buku2 yg dia baca. Jadi kisah imajinasi yg dia alami bersumber dari buku bacaan dengan tokoh2 yg berasal dari sekitarnya (kaya reporter, tukang sapu, dsb). Baru nonton. Dan keren banget
ReplyDelete42563178 ingat angka di pintu bos Herosase
ReplyDeleteMantap, review dan analisa yang bagus.
ReplyDeleteSaya tunggu di riview film Joko Anwar berikutnya.
Saya setuju dgn semua kesimpulannya, tp yg bikin ganjel
ReplyDeleteDi Kenapa didinding depan herosase ada tulisan "tolong saya"???
padahal kan itu semua hanya imajinasi Gambir didlm rsj
ada di scene setelah wartawati nelpon diluar gedung
sepertinya itu menjelaskan bahwasannya dia tinggal di Herosase dan tulisan "tolong saya" itu tulisannya sendiri pas masih kecil
DeleteGua nonton 2019,udah 10 tahun umur film ini tapi tetep aja kaga ngerti
ReplyDeleteNonton film ini waktu sd, biasanya diumur2 segitu gampang melupakan kenangan, tapi film ini membekas banget,, walau ga ingat full storynya, yg saya ingat film ini serem banget
ReplyDelete