Monday, May 23, 2016

[REVIEW] My Stupid Boss

Judul: My Stupid Boss
Sutradara: Upi
Produser: Frederica
Penulis: Upi
Pemain: Reza Rahardian, Bunga Citra Lestari, Alex Abbad
Distributor: Falcon Pictures


Geleng-geleng sambil nyengir adalah respon pertama saya begitu melihat trailer dari film ini. Apa lagi kalo bukan atas ke-"gesrek"an Reza Rahardian memainkan karakter Boss yang "nyentrik" atau.... Unik ini.

Berkisah tentang Diana seorang istri yang tinggal di Malaysia karena keperluan suaminya bekerja. Merasa bosan karena menganggur 3 bulan membuat Diana ingin bekerja lagi. Singkat cerita, ia diterima sebagai kepala administrasi (Kerani - bahasa Malaysia) di suatu kantor milik orang Indonesia yang menamakan dirinya, Bossman. Kelakuan Bossman yang ajaib ini membuat Diana kesal, makan hati, sampai perang batin tiap harinya. Apakah Diana menyerah begitu saja?

Film yang di sutradari oleh Upi (30 Hari Mencari Cinta, Realita Cinta dan Rock n Roll, Belenggu) ini kembali mempertemukan Reza Rahardian - BCL kembali setelah menjadi pasangan yang serasi di film box office Habibi dan Ainun. 

Saya yakin, tujuan utama orang - atau katakanlah kebanyakan orang - untuk menonton film ini adalah ingin tertawa melihat Reza memerankan Tokoh Bossman ini. Gendut, kepala botak, berkumis lele, semena-mena, dan ngeselin.


Ya, terbayar.

Hampir di keseluruhan film, kita akan dibuat tertawa dan geleng-geleng oleh tingkah "semena-mena" Bossman terhadap Diana dan 4 karyawan lainnya. Gak peduli seberapa bosennya kamu melihat Reza lagi Reza lagi, kamu akan berhasil dibuai (dibikin kesel) oleh karakter yang Reza mainkan.


Tapi bukan tanpa celah. Mempunyai cerita yang datar adalah hal pertama yang saya rasakan. Memang ga ada konflik yang berarti banget selain hanya ikut merasakan kedongkolan Kerani Diana terhadap Bossman. Beruntung hal itu tertutupi oleh akting Reza yang "rusuh" itu. Toh setelah liat materi promonya, tujuan kita nonton film ini mengerucut menjadi ingin dibuat ketawa saja. 

Pemilihan beberapa track melayu sebagai musik pengiring juga pas. Apalagi saat scene musik Cindai itu. 
Disamping kekocakan yang diberi, tidak disangka My Stupid Boss juga memberikan moment menyentuh tanpa harus cengeng. Cukup dengan tatapan mata BCL dan juga dua dialognya yang masih terngiang-ngiang di kepala saya, yaitu:
"Pak.. Bapak kenapaa?"; dan "Bohoong...".
Biasa aja ya kayaknya kalo cuma dibaca gini. Tapi kalo yang udah nonton pasti tau deh apa yang saya maksud.
Scene yang jadi favorite saya diantara scene-scene pengocok perut lainnya adalah scene "makan di restoran". 
Alhasil, My Stupid Boss adalah hiburan yang murni bertujuan untuk bersenang tertawa bareng.
Haha... Gesrek!

No comments:

Post a Comment